HI-CARE 2024: Menyemai Harapan, Mengubah Masa Depan
Sebagai seorang mahasiswa, tentunya tidak lepas dari kegiatan pengabdian masyarakat, khusunya dalam bidang pendidikan. Hal ini sebagai bentuk implementasi seorang mahasiswa terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pada 18-19 Mei 2024 lalu, Himpunan Mahasiswa Universitas Airlangga mangadakan kegiatan pengajaran kepada anak-anak yang ada di Kampung Anak Negeri Surabaya. Kegiatan ini merupakan salah satu proker yang ada di bidang eksternal HIMASTA UNAIR khusunya divisi pengabdian masyarakat yang bernama HI-CARE. HI-CARE merupakan kegiatan pengabdian dengan arah pengabdian yang dilakukan yaitu sharing pengalaman, belajar, dan bermain bersama anak-anak yang kurang beruntung dalam pendidikan.
HI-CARE tahun ini mengusung tagline “Menyemai Harapan, Mengubah Masa Depan”. Tagline ini menyoroti peran penting pendidikan sebagai alat yang efektif dalam mengubah kehidupan anak-anak Kampung Anak Negeri. Tujuan dari kegiatan HI-CARE adalah untuk menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak Kampung Anak Negeri yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah secara formal, memberdayakan anak-anak Kampung Anak Negeri dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, serta mengurangi stigma dan diskriminasi dengan menyediakan pendidikan, sehingga anak-anak Kampung Anak Negeri dapat diintegrasikan ke dalam masyarakat dengan lebih baik, diterima, dan dihargai sebagai anggota yang berharga dalam masyarakat.
Persiapan untuk HI-CARE 2024 bisa dibilang cukup singkat. Para volunteer hanya diberi waktu kurang dari sebulan untuk menyiapkan acara tersebut. Namun tentunya, para volunteer dapat mengatasinya dengan baik. Semua orang melakukan apa yang harus dikerjakan sesuai jobdesc masing-masing.
Rasa lelah para volunteer terbayar ketika melihat senyuman teman-teman Kampung Anak Negeri. Di hari pertama HI-CARE 2024. Teman-teman Kampung Anak Negeri diberi materi general mengenai cara menghargai diri sendiri. Di akhir sesi, teman-teman Kampung Anak Negeri diberi kertas untuk menulis kelebihan yang dimiliki. Dengan begitu, diharapkan bahwa teman-teman Kampung Anak Negeri memiliki rasa percaya diri dan menghargai dirinya sendiri atas segala kelebihan yang dimiliki. Kegiatan selanjutnya merupakan pemberian materi sesuai tingkatan. Untuk tingkat 1, diajarkan mengenai bahasa Inggris dan cita-cita. Untuk tingkat 2, diajarkan mengenai bullying. Untuk tingkat 3, diajarkan mengenai softskill. Semua teman Kampung Anak Negeri terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan hari pertama.
Di hari kedua HI-CARE 2024, teman-teman Kampung Anak Negeri diajak bermain dan bersenang-senang. Permainan dibagi menjadi 4 kelompok dan 4 pos dengan isi permainan yang berbeda. Teman-teman Kampung Anak Negeri terlihat begitu kompetitif dan senang dengan permainan yang disediakan para volunteer. HI-CARE 2024 ditutup dengan penulisan harapa n di sebuah kertas, yang nantinya digantungkan di sebuah pohon harapan. Tentunya harapan dan cita-cita teman Kampung Anak Negeri berbeda-beda dan semoga harapan tersebut dapat terwujud di kemudian hari. “Seneng dan terharu melihat antusias teman-teman pas sesi pohon harapan ini. Semuanya excited buat nulis harapan masing-masing, nggak cuma teman-teman Kampung Anak Negeri, para volunteer juga ikut antusias menggoreskan tinta pada sticky notes. Aku liatnya sih banyak yg nulis cita-cita diri sendiri, ya. Tapi ada juga yang menuliskan doa dan harapan buat orang lain. Semoga apa yang tertulis dapat terealisasikan kelakk, Aamiin”, ujar Naura, ketua pelaksana HI-CARE 2024.
Selama 2 hari kegiatan berlangsung, anak-anak maupun volunteer terlihat sangat antusias. “Terima kasih banyak eksternal karna udah ngadain proker ini. Seneng banget bisa jadi salah satu volunteer HI-CARE 2024. Anak-anaknya pinter dan nurut. Semoga harapan temen-temen Kampung Anak Negeri bisa terwujud!” ucap Mia, volunteer kegiatan HI-CARE 2024. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan value yang signifikan bagi anak-anak Kampung Anak Negeri dan para volunteer. Tidak hanya ilmu yang tersampaikan dan pengalaman mengajar, tetapi juga kenangan indah yang terukir saat anak-anak dan para volunteer saling melontarkan gurauan yang pastinya akan sangat memorable.